MUHASABAH YUK...

Rabu, 23 Februari 2011

Gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut diseberang lautan terlihat, pepatah lama yang pagi ini ingin kembali saya ingat, seberapa sering saya melihat kesalahan orang lain tanpa pernah mampu melihat kesalahan sendiri, seberapa sering saya melihat orang orang yang menyakiti saya dan mengumpat namun jarang menyadari bahwa luka yang sama bahkan lebih dalam lagi telah saya torehkan dihati orang lain, seberapa sering saya melempar batu dan sembunyi tangan, menjadi orang yang sangat pengecut padahal ALLAH mengetahui apa apa yang saya lakukan :(
Iya berani mengakui kesalahan memang hal yang amat sulit dilakukan oleh manusia, termasuk saya tentunya karena yang gampang itu memang menyalahkan orang lain, dan saya biasanya milih yang gampang, kalau bisa nyalahin orang lain kenapa harus nyalahin diri sendiri, hehehehe salah kaprah :) ketika sepeda motor saya nyerempet motor lain itu bukan karena saya ngantuk tapi karena pengendara motor itu yang oleng dan kena motor saya, ketika tangan saya kena pisau dan luka itu karena pisaunya yang terlalu tajam bukan karena saya yang motong sambil mikirin si dia hingga melenceng arah pisau, ketika saya telat datang ke undangan buka bersama sahabat saya  itu karena jalanan macet bukan karena saya bangun kesiangan :) hahaha, pokoknya selama masih bisa nyalahin orang lain, gak perlu nyalahin diri sendiri.
Tapi pernah gak sih saya berpikir bahwa dengan mengakui kesalahan ini sebagai milik saya, maka saya belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi, selama saya tidak mengakuinya bagaimana saya mau belajar dong  !! manusia kadang pengen jadi gajah yang semua di injak injak… 
Iya mengapa saya tidak bersikap jujur bahwa kesalahan yang saya buat tersebut adalah salah saya, milik saya, saya melakukan ini dan itu dan saya bertanggung jawab atas resiko yang ada dan saya seharusnya berterima kasih pada kesalahan kesalahan yang saya buat  karena saya mendapat pelajaran berharga dan tidak mengulangi kesalahan tersebut. Dan bisa dipastikan saya juga pasti sangat marah jika terkena masalah dari lemparan orang lain :)  saya harus melatih jujur dan menumbuhkan jiwa jujur dalam diri saya sendiri, mulai saat ini karena esok mungkin terlambat.
Indahnya kejujuran meski pahit kata orang, meski setelah jujur saya harus jungkir balik memperbaiki kesalahan setidaknya saya membuat diri saya lebih baik dan lebih baik lagi, bukankah salah satu ciri ciri pecinta ALLAH adalah mereka yang sibuk memperbaiki diri sendiri bukan mereka yang sibuk mencari kesalahan orang orang, tak ada untungnya mencari kesalahan orang lain, hanya membuat jiwa menjadi lelah, ehm saya gak mau menggadaikan bahagia saya dengan gelisah karena memikirkan orang lain yang belum tentu juga salah :P   cape deh !! hehehe …
Jadi mulai sekarang jujur dan belajar melihat kesalahan sendiri yok menjadi jujur seperti seorang ksatria dan berwibawa, atau mencoba tidak jujur (bohong) seperti seorang pencuri yang terhina dan tidak berharga, pecundang dan looser, kata guru mengaji saya “JUJUR sebagian dari Iman”, coba bayangkan 1/2 bagian itu besar loh, 1/2 bagian dari keimanan telah saya genggam jika saya jujur, setelah jujur dengan kesalahan maka waktunya melangkah menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi, menjadi hamba yang dibanggakan oleh penciptanya, iya mari membuat ALLAH bangga karena telah memiliki hamba seperti kita, hamba hamba yang jujur, hamba hamba yang tak mudah terprovokasi dan ramai ramai menghujat orang lain yang belum tentu salah dan semoga saya mampu hamba hamba yang mampu melihat kesalahan diri saya sendiri :)
Kalau bisa jujur kenapa harus dusta, kalau memang saya salah kenapa harus ngumpet dari kesalahan, bukankah saya dan kita semua berbuat salah, kan manusia tempatnya khilaf kan yah, semoga kita dicintai ALLAH karena kejujuran dan keberanian kita mengakui kesalahan.. irhamnna ya ALLAH  :)

Motivator mode on :P

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © LA-TAHZAN