MIMPI ITU...

Rabu, 23 Februari 2011

Beberapa sahabat saya mengatakan bahwa saya adalah perempuan yang penuh senyum, suka tidak mampu menahan tawa tergelak apabila sahabat saya melucu, cengeng sekaligus romantis, bercita cita sederhana menjadi penulis sekelas Andrea Hirata [ini sih gak sederhana fA :) ] dan menjadi Ibu yang mendidik anak anaknya dengan hati, menjadi Ibu yang akan menjadi awan yang teduh bagi anak-anak saya kelak. Dan saya percaya ketika peran Ibu dapat saya  mainkan dengan baik maka suami saya [Insya ALLAH] akan merasa tenang dan tentram disamping saya :) .

Saya akan menjadi istri yang mengerti bahwa suami saya tidaklah semulia Muhammad, tidaklah setakwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub, ataupun segagah Musa, apalagi setampan Yusuf. Ketika suami menjadi raja dihati saya maka saya nikmati anggur singgasananya :) dan saya mengerti bahwa saya bukanlah perempuan yang sempurna, jadi ketika saya jatuh cinta maka cinta ini akan menjadi satu dan selamanya, ketika saya jatuh cinta maka saya akan mengambil paket dari pemuda yang saya cintai, jika ia memiliki masa lalu yang jahiliyah maka tugas saya untuk melembutkannya, ketika resiko yang teramat berat akan saya pikul karena mencintainya maka akan saya ambil, meski mungkin akan dikucilkan, akan diasingkan, akan ditinggalkan oleh dunia di sisi yang lain, karena saya tahu dia hanya manusia yang tak sempurna :) dan saya mencoba mengerti ketika ALLAH mengirimkan pasti akan ada hikmah dibaliknya meski pada akhirnya saya tidak memilikinya :)
Ketika saya jatuh cinta, saya kan ingin dan rela menjadi Fatimah yang menumbuk sagu dengan tangan saya sendiri untuk makan suami dan anak anak saya kelak, saya ingin rela menjadi khadijah yang menginfakkan semua harta saya dalam dakwah, menjadi Aisyah yang akan membuat suami saya mabuk kepayang karena mencintai saya dengan senyum termanis :) ah saya sedang bermimpi jatuh cinta :)
Ketika saya jatuh cinta saya akan meminta sang pangeran itu untuk tidak menemui saya sering sering karena saya takut ibadah saya tidak khusu, saya takut bibit yang tumbuh dihati menggiring saya untuk berpegangan tangan, lalu saling mencium tangan, lalu saling mengelus punggung dan lalu dan lalu :)  sedang saya tahu pacaran model gini hanya menghimpun dosa dan bisa dipastikan bahwa cinta model gini bukan dari ALLAH tapi dari setan yang hendak menjadikan saya sebagai hambanya setan, nauzubillahimindzalik :(  ”Fa, kita tidak saling melupakan tapi saya mau kita diam, menahan perih karena rindu, pedih dan sakit karena tidak bisa menyapa, tidak bisa bertemu, terluka karena tidak bisa saling senyum Insya ALLAH kita kuat. Ibarat biji, saya harap cinta kita tidak mati tetapi sedang berdomansi, sedang menunggu waktu yang tepat untuk tumbuh subur di hati masing-masing, dan jikapun kita tidak saling bertemu lagi karena ALLAH menghendaki lain, maka persahabatan ini akan abadi” ini yang ingin saya dengar dari sang pangeran ketika ia mencinta saya :)
Hari ini saya menerima telephone dari seorang sahabat yang kepadanya saya pernah menitipkan hati dan kandas, kemudian hari ini kami kembali menjalin silaturahmi dan memutuskan untuk menjadi sahabat, tapi sungguh ternyata cinta yang pernah tumbuh diantara kami mungkin sebuah kekhilafan, ada yang lebih kami cintai dibandingkan cinta diantara kami. Dialah ALLAH, yang membawa kami ke jalan ini, menuntun, merangkul kami dengan cinta.

“Mas, terima kasih yah, sekarang saya mengerti bahwa persahabatan jauh lebih indah, dan ketika suatu hari ALLAH mempertemukan kita kembali itu karena memang ALLAH inginkan kita bersama sama menyanyikan senandung yang pernah kita putuskan … tapi JANGAN PERNAH MEMINTA SAYA MENCARI PENGGANTI MAS, karena saat ini saya ingin mencintai ALLAH saja, agar khusus ibadah saya, saya takut perbaikan diri saya bukan karena ALLAH tapi karena Mas, saya takut cinta itu bukan karena ALLAH semata tapi karena saya mencinta Mas…  
Mas, dari lubuk hati saya yang paling dalam saya tidak ingin jatuh cinta lagi :)  
Dan sekali lagi kami saling menutup telephone, dengan hati yang ikhlas bahwa cinta tidak harus saling memiliki, ah indahnya MIMPI … “jadi obrolan diatas cuma mimpi Fa” hahahha, sementara iya :)
Backsound untuk tulisan kali ini apa yah? ambil gitar dan mulai memainkan jari jemari lentik saya sambil mengenang yang pernah ada :)  
gubrakkk !! hati nurani saya memang tidak pernah bohong ketika ia berusaha mencari jawaban dengan pertanyaan menggelitik, dan saya hanya mampu menjawab dengan senyum tersipu* :)  

2 komentar:

Unknown mengatakan...

tahunya cuman mimpi tho kirain beneran mba................

La-Tahzan mengatakan...

chery.... hehehe... coba kalo beneran .. insyaallah pasti sujud syukur dwech.... :D

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © LA-TAHZAN